Pertalekan Tjimande Tari Kolot

Berikut adalah Larangan - larangan anggota Tjimande: 

Setiap calon murid Tjimande yang akan mengikuti latihan terlebih dahulu harus menyatakan kesediaannya mematuhi tatacara atau etika perguruan yang amat dihormati;
Syarat-syaratnya ialah harus melalui rangkaian upacara tradisi seperti puasa selama 7 hari yang dimulai dari hari Senin atau Kamis.
Selanjutnya membacakan sumpah atau janji (Patalekan Tjimande)
1. Harus taat sdan taqwa kepada Allah dan Rasulnya
2. Jangan melawan kepada ibu dan bapak
3. Jangan melawan kepada guru dan ratu(pemerintah)
4. Jangan berjudi dan mencuri
5. Jangan ria, takabur dan sombong
6. Jangan berbuat zinah
7. Jangan bohong dan licik
8. Jangan mabok-mabokan dan menghisap madat
9. Jangan jahil dan menganiaya sesama mahluk Tuhan
10. Jangan memetik tampa ijin, mengambil tampa minta,
11. Jangan suka iri hati dan dengki
12. Jangan suka tidak membayar hutang
13. Harus sopan santun, rendah hati dan saling harga menghargai diantara sesama manusia.
14. Berguru Tjimande bukan untuk gagah-gahan , kesombongan dan ugal-ugalan tetapi untuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat.
Patalekan Tjimande dijelaskan sedemikian rupa dan diulang-ulang kepada calon murid hingga murid benar-benar memahaminya dan mematuhinya dengan dipegang tangannya oleh guru sebagai tanda kesanggupan .
Berikutnya guru membacakan do’a tawasul dan meneteskan air bercampur daun sirih ke mata sang murid (dipeureh) tradisi ini disebut upacara keceran untuk menajamkan pandangan mata.
Pada dasarnya Tjimande ini berfungsi sebagai media siar agama Islam oleh karena itu ketaatan kepada Allah dan Rasulnya dengan menjalankan segala perintahnya dan menjahui larangannya merupakan syariat yang harus ditaati warga Tjimande. Tjimande merupakan pengisi dan pengekang nafsu hewani dan sifat-sifat lain yang dapat merugikan semua pihak.
Hal ini Tjimande bukan bertujuan untuk menguasai dan berkuasa atas diri manusia lainnya. Pada hakekatnya Talek Tjimande adalah roh dari pencaknya, tampa Talek Tjimande, pencak TJimande ibarat mayat yang menebarkan bau busuk yang menyesakkan.

Tapi  dari sekian banyak pertalekan Tjimande. Guru Besar kami Tjimande Tanggul merangkum menjadi sebagai berikut:
1. Tidak boleh berani
    a. Kepada Bapak dan Ibu
    b. Mertua laki - laki dan perempuan
    c. Guru
2. Merusak perempuan orang lain
3. Jikalau belum kecir (pupuh) tidak boleh mempelajari jurus - jurus Tjimande
4. Harus bersatu sesamanya / rukun
5. Dilarang bersifat congkak dan sombong

Demikianlah Pertalekan anggota Tjimande. Semoga bermanfa'at bagi pembaca.